Bismillahirrahmanirrahim ...
Mari hayati pesanan isteri ‘Auf bin Muhlim Ashaibani kepada puterinya
ketika hendak bernikah dengan al-Haris bin Amr, raja negeri Kandah.
Sewaktu utusan diraja hendak membawa pengantin untuk disampaikan kepada
raja, ibunya berwasiat kepada anak perempuannya :
"Wahai anakku! Kalaulah wasiat ini untuk kesempurnaan
adabmu, aku percaya kau telah mewarisi segala-galanya, tetapi ia
sebagai peringatan untuk yang lalai dan pedoman kepada yang berakal."
"Andai kata wanita tidak memerlukan suami kerana berasa cukup
dengan kedua ibu bapanya, tentu ibumu adalah orang yang paling berasa
cukup tanpa suami. Tetapi wanita diciptakan untuk lelaki dan lelaki
diciptakan untuk mereka."
Wahai puteriku, Sesungguhnya engkau akan meninggalkan rumah tempat kamu
dilahirkan dan kehidupan yang telah membesarkanmu untuk berpindah
kepada seorang lelaki yang belum kamu kenal dan teman hidup yang baru.
Kerana itu, jadilah
'budak' wanita baginya, tentu dia juga akan menjadi
'budak' bagimu serta menjadi pendampingmu yang setia.
Peliharalah sepuluh sifat ini terhadapnya, tentu ia akan menjadi perbendaharaan yang baik untukmu.
Pertama dan kedua, berkhidmat dengan rasa puas serta taat dengan baik kepadanya.
Ketiga dan keempat, memerhatikan tempat
pandangan matanya dan bau yang diciumnya. Jangan sampai matanya
memandang yang buruk daripadamu dan jangan sampai dia mencium kecuali
yang harum daripadamu.
Kelima dan keenam, memerhatikan waktu tidur
dan waktu makannya, kerana lapar yang berlarutan dan tidur yang
terganggu dapat menimbulkan rasa marah.
Ketujuh dan kelapan, menjaga hartanya dan
memelihara kehormatan serta keluarganya. Perkara pokok dalam masalah
harta adalah membuat anggaran dan perkara pokok dalam keluarga adalah
pengurusan yang baik.
Kesembilan dan kesepuluh, jangan membangkang
perintahnya dan jangan membuka rahsianya. Apabila kamu tidak mentaati
perintahnya, bererti kamu melukai hatinya. Apabila kamu membuka
rahsianya kamu tidak akan aman daripada pengkhianatannya.
Kemudian janganlah kamu bergembira di hadapannya ketika dia bersedih
atau bersedih di hadapannya ketika dia bergembira. Jadilah kamu orang
yang sangat menghormatinya, tentu dia akan sangat memuliakanmu.
Jadilah kamu orang yang selalu sepakat dengannya, tentu dia akan sangat belas kasihan dan sayang kepadamu.
Ketahuilah, sesungguhnya kamu tidak akan dapat apa yang kamu inginkan
sehingga kamu mendahulukan keredaannya daripada keredaanmu, dan
mendahulukan kesenangannya daripada kesenanganmu, baik dalam hal yang
kamu sukai atau yang kamu benci dan Allah akan memberkatimu.”
Nasihat di atas seharusnya diterima dengan beberapa asas penting :
- Suami yang dicari adalah suami yang beriman lagi taat kepada perintah Allah.
- Ketaatan kepada suami adalah wajib dengan syarat beliau tidak melakukan perkara yang bertentangan dengan syariat Allah.
- Begitulah hukum Allah, di sana sentiasa ada ‘dua bahagian muka
syiling’. Kalau diperhati setiap nasihat di atas, perbuatan kita yang
positif akan menghasilkan reaksi dan tindak balas positif juga dengan
izin Allah.
- Saya sering mengingatkan diri sendiri sebagai isteri dari muda hingga sekarang dan masih sangat mempercayai bahawa: "Kita
hanya boleh mengubah diri sendiri. Percayalah apabila kita berubah,
persekitaran dan orang di sekeliling juga akan berubah secara positif.”
Oleh : Dr Hafidzah Mustak
Tips Menjadi Istri IDEAL Di Mata Suami
Kebanyakan
wanita tentu ingin menjadi istri sempurna di mata suaminya. Apalagi
setelah mengetahui masih banyak kekurangan dalam dirinya. Anda mungkin
akan menemukan cara untuk memperbaiki diri.
Perlu Anda tahu, menjadi istri ideal bukan hanya perlu mengubah sikap,
tapi juga mengetahui lebih banyak tentang cara menciptakan pernikahan
yang baik. Berikut sosok istri ideal di mata pria.
Tidak berusaha mengubah pasangannya
Jangan pernah punya pikiran untuk mengubah kebiasaan atau sikap suami.
Meski Anda sudah marah-marah ketika melihat suami selalu meninggalkan
pakaian kotor atau handuknya di lantai, tetap saja omelan Anda hanya
dianggap angin lalu.
Seorang pakar perilaku mengatakan, Anda tidak bisa mengubah orang
lain. Yang dapat mengubah hanya diri sendiri. Cara terbaik menangani
situasi ini adalah mencari cara lain. Misalnya, meletakkan keranjang
cucian kotor di tempat yang mudah diakses pria. Kompromi ini bisa
menjadi jalan keluar yang baik.
Berterus terang
Jika Anda menginginkan sesuatu, jangan hanya mengungkapkan dengan
ekspresi wajah cemberut atau omongan bertele-tele. Ungkapkan langsung
padanya apa yang sedang Anda inginkan. Tidak selamanya jujur itu
menyenangkan.
Mengucapkan “Terima Kasih”
Jadikan ucapan ini sebagai suatu kebiasaan. Katakan “terima kasih”
ketika dia menjemput anak-anak dari sekolah, menempatkan pakaian kotor
dalam keranjang atau memasak sarapan istimewa untuk Anda. Tidak perlu
meberikan penghargaan berlebih, tapi cukup memperhatikan hal-hal yang
suami Anda lakukan dan ucapkan “Terima kasih”.
Berikan kebebasan cukup
Setiap orang perlu sedikit waktu untuk dirinya sendiri. Entah itu,
untuk bersantai, menjalani hobi, atau bersosialisasi dengan
teman-teman. Jika suami adalah pencinta golf, namun Anda tidak, jangan
menganggunya. Berikan kesempatan dan biarkan ia merasakan kesenangan.
Orang-orang yang berinteraksi dengan teman-temannya bisa merasakan
hidup lebih sehat. Jadi biarkan dia memupuk hubungannya dengan
teman-teman pria seperti halnya Anda ingin memiliki waktu bebas
seperti masih lajang.
Membuatnya menjadi prioritas
Seorang istri sekaligus seorang ibu pasti sering lebih mengutamakan
pekerjaannya, mengurusi rumah dan memperhatikan anak-anak ketimbang
mengurusi suaminya. Menghabiskan waktu berduaan sekadar bersantai itu
perlu. Meluangkan waktu menemaninya bekerja dan menemaninya menjalani
hobi barunya juga bisa membuat si dia merasa diperhatikan dan menjadi
prioritas buat Anda. Jika ini dia rasakan, otomatis dia akan berusaha
menjadi suami yang baik.
Menjaga penampilan
Kebanyakan istri tidak punya waktu mempercantik diri atau menjaga
penampilan. Untuk tetap membuat suami betah di rumah, ada baiknya Anda
memperbaiki penampilan. Bisa dengan berolahraga, makan sehat dan
melakukan perawatan tubuh bisa mempertahankan aura positif. Sikap
percaya diri perlu dipertahankan, dan Anda akan terus menjadi wanita
yang bersemangat menjaga keutuhan rumah tangga.
Sumber : http://malangbisnis.blogspot.com/2010/01/tips-menjadi-istri-ideal-di-mata-suami.html
Menjadi Wanita & Istri Solehah
Lihatlah pada diri anda wahai Istri…,
Apakah
anda sebagai tempat yang tenang bagi suamimu? Dia merasa tenang
untuk datang kepada anda setelah pergi dan berpisah, penat, capek dan
lelah? Atau anda menghindarkan diri untuk menemaninya, dan sangat
berat bagi anda untuk ikut menanggung kegalauan perasaannya ?
Sesungguhnya keberadaan anda sebagai tempat yang tenang bagi suami,
mengingatkan anda agar bisa sebagai tempat istirahat baginya dalam
segala sisi; menebarkan ketenangan dirumah, menyiapkan makanannya dan
membersihkan rumahnya, sehingga dia tidaklah mendengarkan kecuali
kebaikan. Dan matanya tidak melihat pada diri anda kecuali kebaikan.
Jika anda menginginkan suami yang bisa menyejukkan mata anda, maka
jadilah penyejuk mata baginya.
‘Abdullah bin Ja’far berwasiat kepada putrinya pada hari pernikahannya,
“Hindarilah olehmu sifat cemburu, karena merupakan
kunci terjadinya perceraian. Jauhilah olehmu banyak mencela, karena
akan menyebabkan kebencian. Pergunakanlah celak, karena merupakan
perhiasan yang paling baik. Dan wewangian yang paling semerbak adalah
air.”
Seorang ibu menasehati putrinya pada malam pernikahan, dia berkata,
“Kamu wajib untuk qona’ah, mendengar dan taat,
menjaga diri dan tenang. Jagalah kecintaan. peliharalah harta benda.
Bantulah pekerjaannya. Kerjakan apa yang menyenangkannya. Simpanlah
rahasianya. Jangan menentang perintahnya. Tutuplah cela dan sakunya.
Cintailah dia ketika sudah tua. Jagalah lisanmu. Pilihlah tetanggamu.
Dan kokohlah didalam keimananmu.”
Lalu dimanakah Anda wahai wanita yang mulia dari wasiat-wasiat
berharga ini untuk dipersembahkan kepada seorang suami yang disabdakan
oleh Rosulullah,
“Dia adalah surga dan nerakamu.”
Maka tidak sepantasnya bagi seorang istri untuk tertawa dihadapan
suaminya ketika dia dalam keadaan marah. Dan tidak sepantasnya bagi
seorang istri tatkala suaminya marah, dia tinggalkan dan tidak berusaha
untuk menjadikannya ridha. Karena hal ini akan semakin menambah
kemarahan suami. Betapa banyak istri yang mempunyai tempat tersendiri
didalam hati suaminya karena dia selalu berusaha untuk mencintainya
dan membuatnya ridha, sampaipun tatkala sang suami marah kepadanya
dalam keadaan dia yang salah terhadap hak istrinya.
Nabi sholallohu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Maukah aku kabarkan kepada kalian tentang
wanita-wanita kalian yang berada disurga? Yang penyayang, banyak anak
dan banyak meminta maaf; yaitu wanita yang tatkala dizhalimi (oleh
suaminya) mengatakan, ‘Ini tanganku berada di tanganmu, aku tidak akan
merasakan ketenangan hingga engkau ridha’.”
Dan istri harus tahu bahwa membantu suami adalah wajib baginya. Wajib
baginya untuk menaati suami dalam perkara yang halal. Adapun dalam
perkara yang harom, maka tidak boleh menaatinya. Karena itu wajib
baginya untuk mengerjakan apa yang dibutuhkan oleh suami dirumahnya,
tunduk kepadanya dan tidak sombong.
Istri sholihah adalah yang mengetahui tentang agungnya kedudukan
suami; dan besarnya hak suami atasnya. Maka dia akan berusaha keras
untuk memberikan ketenangan dan kebahagiaan kepadanya. Seorang istri
hendaknya merenungkan sabda Rosulullah,
“Seandainya aku (boleh)
memerintahkan seseorang untuk sujud kepada orang lain, niscaya aku
perintahkan istri untuk sujud kepada suaminya.”
Maka wajib bagi istri untuk melayani suami dengan baik, menjaga
rahasianya dan memelihara hartanya, karena dia adalah orang yang
diamanati. Jangan sampai membuka tirainya kepada selain suami.
Melembutkan hati anak-anak atasnya. Menghindari sikap keras dan
kasar. Jika suami memberikan bantuan atau hadiah -misalnya-, maka
berterimakasihlah atas perbuatannya dan memujinya dengan baik. Jangan
mencela apa yang dia berikan dan jangan mencaci apa yang dia kerjakan
untuk istri dan anak-anaknya. Istri harus mencari tempat-tempat yang
bisa menjadikan suami ridha, kemudian bergegas mengerjakannya.
Selalu membantu suami untuk menjaga diri dan menghindar dari fitnah.
Maka jangan tinggalkan tempat tidur suaminya, menyingkir tidur
sendirian. Nabi bersabda,
“Demi Dzat yang jiwaku berada di Tangan-Nya, tidaklah
seorang suami mengajak istrinya ke tempat tidur, kemudian istri
menolaknya, kecuali yang di langit akan marah kepada istri tersebut
hingga suami ridha kepadanya.”
Maka temanilah suami didunia dengan cara yang baik. Kerjakan apa yang
disukai suami -meski dia tidak menyukainya-, dan tinggalkanlah apa
yang tidak disukai suami- meski dia menyukainya- karena mengharap
pahala dari Alloh, dan sadar bahwa suami adalah tamu yang sedang
singgah ditempatnya dan hampir pergi meninggalkannya, maka janganlah
disakiti baik dengan ucapan maupun perbuatan.
Rosulullah bersabda,
“Tidaklah seorang istri menyakiti suaminya didunia,
kecuali istrinya dari bidadari berkata, ‘Jangan sakiti dia -semoga
Alloh mencelakakan kamu-. Dia di sisimu hanyalah sekedar singgah,
sebentar lagi akan meninggalkanmu menuju kami’.”
Ketahuilah bahwa wanita yang paling utama adalah yang selalu
menganggap besar apa yang dilakukan oleh suaminya, meski perkara yang
kecil. Memuji dihadapan orang lain dengan kebaikan meski suami penuh
dengan kekurangan. Dia percaya bahwa semua itu akan berakibat baik
baginya. Dan akan menjadi pendorong bagi suaminya pada suatu hari
nanti untuk merasakan kecintaan dan kasih sayang istri kepadanya.
Hendaklah bersih hatinya terhadap suaminya. Jika dia kurang didalam
memenuhi haknya, maka hendaklah dia pandai-pandai untuk menyampaikan
hal tersebut dengan satu cara atau lainnya, tanpa menyakiti atau
mencelanya, dengan mencari waktu yang tepat yang ketika itu pikiran
suami sedang jernih dan lapang dada.
Kita memohon kepada Alloh agar menegakkan rumah-rumah kita diatas
kebahagiaan. Dan kita memohon kepada Alloh agar menjadikan apa yang
kita ucapkan ikhlas karena wajah-Nya Yang Mulia.
-dinukil dari Kitab HARMONIS, Idaman Setiap Keluarga; Asy-Syaikh Salim Al-’Ajmi;Pustaka Salafiyah-
Sumber : http://frostbound.blogspot.com/2010/09/menjadi-wanita-istri-solehah.html
Menjadi Istri Idaman Dunia Akherat
Diantara
kepedulian Islam atas kehidupan rumah tangga Islami adalah penjelasan
hak seorang istri dan hak seorang suami. agar terjadi keharmonisan
hubungan berumah tangga. mengetahui posisi masing-masing agar tidak
terjadi kesenjangan jabatan dalam rumah tangga. saling melengkapi
dengan menunaikan tugas masing-masing.
Berikut adalah tips bagaimana menjadi seorang istri yang diidamkan
didunia dan akherat dan menjadi istri terbaik baik suaminya :
1. Pertama dan yang paling penting adalah menerima kepemimpinan suami.
Perlu direnungkan sabda Rosulullah-sholallahu 'alaihi wasallam- berikut :
Artinya :
"Jila aku (berhak) memerintahkan seseorang untuk
bersujud kepada orang lain, maka aku akan memerintahkan istri untuk
bersujud kepada suaminya.” (HR at-Tirmidzi. Beliau mengatakan : Hadist Hasan)
Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- juga bersabda :
Artinya :
"Perempuan mana saja yang meninggal, sedangkan suaminya dalam keadaan ridho terhadapnya, maka dia masuk surga." (HR Ibnu Majah dan at-Tirmidzi. Beliau mengatakan : Hadist Hasan Ghorib)
Ketaatan kepada suami adalah wajib atas istri selama suami tidak
memerintahkan kepada maksiat kepada Allah. dan selain itu seperti
suami memerintahkan suatu hal yang baik, maka wajib atas istri untuk
melakukannya.
2. Hindari berkata yang kurang baik atau yang tidak enak didengar oleh suami.
Berkata yang santun dan bersikap lemah lembut terhadap suami tanpa
mengucapkan kata-kata yang kasar baik ketika suami melakukan kesalahan
atau karena hal yang lain. Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam-
bersabda :
Artinya :
"Dan aku melihat neraka, aku belum pernah melihat
pemandangan seperti pemandangan hari ini sebelumnya. dan aku melihat
kebanyakan penduduknya adalah wanita. para sahabat bertanya : kenapa
wahai Rosulullah? beliau menjawab : karena kekufuran mereka. para
sahabat berkata : karena kufur terhadap Allah? beliau bersabda :
karena kekufuran mereka terhadap suami, dan kekufuran mereka terhadap
kebaikan (suami). jika engkau berbuat baik kepada mereka sepanjang
satu tahun, kemudian mereka melihat ada sedikit keburukan dalam
dirimu, maka mereka akan berkata : saya tidak pernah melihat kamu
berbuat baik sedikitpun." (HR Bukhori dan Muslim)
3. Perbanyak Sedekah Dan Istighfar.
Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- bersabda :
Artinya :
"Wahai para wanita, bersedekahlah! dan perbanyak
istighfar karena aku melihat penduduk neraka yang kebanyakan adalah
kalian. salah seorang perempuan berkata : kenapa kami wahai
Rosulullah? beliau bersabda : karena kalian banyak melaknat,
mengkufuri suami, dan aku tidak melihat dalam diri kalian kecuali 2
(dua) kekurangan yaitu kekurangan akal dan agama yang sangat dominan
dalam diri kalian. wanita itu berkata : wahai Rosulullah, apa yang
dimaksud 2 (dua) kekurangan akal dan agama? beliau bersabda :
kekurangan akal yaitu karena persaksian 2 (dua) orang dari kalian
sebanding dengan seorang laki-laki, maka ini yang disebut kekurangan
dalam akal. dan berhari-hari kamu tidak sholat (karena haid) dan juga
tidak puasa ramadhan (karena haid, hamil atau menyusui), maka ini yang
dimaksud kekurangan dalam agama." (HR Muslim)
Sumber : http://nakasihlove.blogspot.com/2010/05/menjadi-istri-idaman-dunia-akherat.html
AGAR ANDA BAHAGIA DENGAN SUAMI ANDA
- Jangan
membiarkan suami memandang dalam keadaan kita tidak
menggembirakannya. Wanita yang paling baik adalah wanita yang
selalu membuat suaminya bahagia.
- Hendaklah senyum itu senatiasa menghiasi bibirmu setiap kita dipandang oleh sang suami.
- Perbanyaklah mencari keridhan suami dengan
mentaatinya, sejauh mana ketaatan kita kepada suami, sejauh itu
pulalah dia merasakan cintamu kepadanya dan dia akan segera menuju
keridhaanmu.
- Pilihlah waktu ynag tepat untuk meluruskan kesalahan suami.
- Jadilah kita orang yang lapang dada, janganlah sekali-kali menyebut-nyebut kekurangan suami kepada orang lain.
- Perbaikilah kesalahan suami dengan segala kemampuan dan kecintaan yang kita miliki, janganlah berusaha melukai perasaannya.
- Janganlah memuji-muji laki-laki lain dihadapan suami kecuali sifat diniyah yang ada pada laki-laki tersebut.
- Jangan engkau benarkan ucapan negatif dari orang lain tentang suami, hingga kita menyaksikannya sendiri.
- Upayakan untuk tampil di depan suami dengan perbuatan yang disenanginya dan ucapan yang disenanginya pula.
- Berilah pengertian kepada suami agar dia menghormati kita dan saling menghormati dalam semua urusan.
- Kita harus selalu merasa senang berkunjung kepada kedua orang tuanya.
- Janganlah kita menampakkan kejemuan padanya,
jika terjadi kekurangan materi Ingatlah bahwa apa yang ia berikan
kepadamu sudah lebih dari cukup.
- Biasakanlah tertawa bila ia tertawa, menangis
dan bersedih jika ia bersedih. Karena bersatunya perasaan akan
melahirkan perasaan cinta kasih.
- Diam dan perhatikanlah jika ia berbicara.
- Janganlah banyak mengingatkan bahwa kita pernah
meminta sesuatu kepadanya. Bahkan jangan diingatkan kecuali
jika kita tahu bahwa ia mudah untuk diingatkan.
- Janganlah mengulangi kesalahan yang tidak disenangi oleh suami dan ia tidak suka melihatnya.
- Jangan lupa bila melihat suami shalat sunnah di
rumah, hendaknya kita berdiri dan ikut shalat dibelakangnya. Jika
ia membaca, hendaknya kita duduk mendengarkannya.
- Jangan berlebih-lebihan berbicara tentang
angan-angan pribadi di depan suami, tetapi mintalah selalu agar ia
menyebutkan keinginan pribadinya di depanmu.
- Janganlah mendahulukan pendapat kita dari
pendapatnya pada setiap masalah, baik yang kecil maupun yang besar.
Hendaklah cinta kita kepadanya mendorong kita mendahulukan
pendapatnya.
- Janganlah mengerjakan shaum sunnah kecuali dengan izinnya, dan jangan keluar rumah kecuali dengan sepengetahuannya.
- Jagalah rahasia yang disampaikan kepada kita dan janganlah menyebarkannya sekalipun kepada kedua orang tuanya.
- Hati-hati jangan sampai menyebut-nyebut bahwa
kita lebih tinggi derajatnya dari derajat suami. Hal itu akan
mengundang kebencian kepada kita.
- Jika salah satu dari orang tuanya sakit atau kerabatnya, maka kita punya kewajiban untuk menjenguk bersamanya.
- Sesuaikanlah peralatan rumah tangga dengan barang-barang yang disenangi suami kita.
- Jangan sampai meninggalkan rumah meskipun sedang bertengkar dengannya.
- Katakanlah kejemuan dan kebosanan kita ketika ia sudah meninggalkan rumah.
- Terimalah udzurnya ketika ia membatalkan
janjinya untuk keluar bersama kita, karena mungkin ia terpaksa
memenuhi panggilan orang yang datang kepadanya.
- Hindari sifat cemburu, sesungguhnya cemburu adalah senjata penghancur.
- Janganlah mengabaikan pemimpin kita (suami) dengan alasan bahwa ia telah menjadi suami kita.
- Janganlah berbicara dengan sang suami, seakan-akan kita suci dan dia berdosa.
- Jagalah perasaannya, jangan gembira ketika dia sedang sedih dan jangan menangis ketika dia gembira.
- Perbanyaklah menyebut-nyebut keutamaan suami di hadapannya.
- Perlihatkan kepada suam kita bahwa kita turut
merasakan apa yng dirasakan sang suami tatkala ia tidak berhasil
mencapai maksud dan tujuannya.
- Perbaharuilah (tekad suami) ketika terjadi kegagalan.
- Jauhilah sifat dusta karena hal itu kanmenyakitkannya.
- Ingatkanlah selalu pada suami kita bahwa kita tidak tahu (bagaimana nasib kita) seandainya tidak dipersunting olehnya.
- Ucapkanlah rasa syukur dan terima kasih pada waktu ia memberikan sesuatu kepada kita.
NB. Sebagian Kiat2 diatas juga berlaku sebaliknya, bagi suami ke istri tercintanya... :-)
Wallahu a’lam bish-shawabi... (hanya
Allah
yang
Mahatahu
Kebenarannya)
Catatan ini kami tujukan untuk kami pada khususnya
dan untuk semua pembaca pada umumnya...
Jika
terjadi
kesalahan dan
kekurangan
disana-sini dalam
catatan
ini...
Itu
hanyalah dari
kami...
dan
kepada Allah
SWT., kami
mohon
ampunan...
Semoga
Allah
SWT.
memberi
kekuatan untuk
kita
amalkan... Amin
Wassalam...